-->

Monday, May 12, 2014

surat “Ibu” kepada anaknya ( seorang aktivis kampus)


,;,artikel ini saya dapatkan di FB ,gue nge repost artikel teman saya…mohon dibaca dengan baik-baik surat ini....
Orang bilang anakku seorang aktivis, Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana .
Orang bilang anakku seorang aktivis, Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis, Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? “Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.”
Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia
Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini . masih teringat oleh ibumu ini kenangan kenangan manis ketika engkau masih ada didekapanku, dipelukanku.

Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline.
Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..
Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?
Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?
Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.
Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..
Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?
Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..
Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.
Nah, itu dia isi surat dari seorang Ibu untuk anaknya yang seorang aktivis. Jika kita termasuk kedalam para aktivis kampus, jangan pernah melupakan orang tua kita dan jangan sampai kita lebih mementingkan kegiatan organisasi kita dibanding orang tua. Maafkan kami IBU...
,;, walau sebagai seorang tokoh terkenal pun, kita harus ingat siapa yang melahirkan kita yaitu ibu kita… karena surge berada di bawah telapak kaki ibu,;,

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

4 comments:

  1. artikelnya menarik,,, jadi ingat ortu nih..."."

    ReplyDelete
  2. Ibu ?
    dia wanita yg mnanggung smua pndritaan yg sngat berat,,,msalah krna sya & kakak sy hnya modal air mata...nmun Ibu sy org yg sngt mngrti anak2nya baik laki2 maupun prempuan....dia sngt sy apapun anaknya lakuin...tak mau lht anaknya mndrita di negri org hingga dia pun tak pnah tdur jika sy lg ada masalah...

    mata batin Ibu sngtlah peka trhdap smua buah hatinya.
    Ibu U' life me....I love mom,,,,I'm promise to your Mom..
    I'll bring a good name for you and Dady.

    ReplyDelete
  3. Ibu adalah segalanya...
    Dia yang melahirkan kita.....
    Dia yang menjaga kita.......
    Dia yang menyayangi kita.....
    Dia adala Ibu

    ReplyDelete

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Blog Archive


Referral Banners

?Cara Buat Buku Tamu Di Blog
KLIK DI SINI ! di sini

Bisnis Jastip "Salam Dari Eropa" Bermodalkan Smartphone

Jastip atau Jasa Titipan belakangan ini semakin marak. Jastip biasanya beroperasi di Whatsapp Grup maupun sosial media, yang bisa diakse...

Referral Banners

Followers